Postingan

Nabi Yusuf Part 1

 Nabi Yusuf Part 1 __ Kisah bermula dari Nabi Ya'kub yang mempunyai 4 istri dan telah mempunyai anak yang banyak termasuk Nabi Yusuf kecil. 2 istrinya itu ada yang kakak beradik, termasuk ibunya Nabi Yusuf.  Infonya, dahulu Nabi Ya'kub suka sama ibunya Nabi Yusuf, ternyata menikahnya sama kakaknya dulu. Sebelum menikah sama kakaknya, Nabi Ya'kub disuruh menggembala kambing selama 7 tahun, setelah menikah, disuruh menggembala lagi 7 tahun baru menikah dengan ibunya Nabi Yusuf. Selanjutnya, kisah itu berawal dari Nabi Yusuf kecil yang bermimpi dan menceritakan ayahnya, perihal mimpinya yang melihat sebelas bintang, satu rembulan, dan matahari sujud kepadanya. Mendengar mimpi itu, Nabi Ya'kub mengatakan tidak boleh menceritakan mimpi itu kepada yang lain.  Bersamaan dengan itu, ibunya Nabi Yusuf sedang mengandung anak yang kedua. Ketika kandungannya semakin besar, Nabi Yakub dapat kabar bahwa ayahnya, Nabi Ishak meninggal. Maka Nabi Ya'kub disuruh pulang untuk menerusk

Preparation for Uper deck 3

Saya mulai menyiapkan untuk total Upper deck 3. Satu hari kerja, sudah berjalan cepat. Memanglah kerja ini adalah kerja cepat. Sangat cepat.  Hari ini, saya melakukan, pagi-pagi, saya brefing bersama tim. Ternyata, tim itu terpisah2 brefingnya. Welder semua. Fitter semua. Saya brefing sama welder: saya katakan perihal testing dan menjaga kualitas weldingan. Mengingatkan bahwa sebentar lagi project habis, kalian akan test kembali. Kalian harus bagus² pada saat pengeweldan. Ini tentang keahlian individu, skill individu. Ketika selesai brefing, foreman welder mengatakan: "Bagaimana welder bisa baik kalau fitupannya buruk!" Oke.. saya berusaha cek sana dan cek sini, visual sana dan visual sini. Saya sudah sign perihal visual dan fit-up. Proses cepat sekali. Saya cek sekali lagi perihal fitupnya. Banyak lenggangnya. Saya visual lagi, kemudian jeda.  Selanjutnya, habis makan siang, jalan ke lapangan cek fiternya. Cek lokasi drawing, apakah pemotongan sesuai drawing atau tidak. Sesu

Kronologi EI & Piping Support

Gambar
Pagi-pagi, jam 8 lebih sedikit, Pak lubis di telpon Asst Manager, tanya siapa-siapa yang datang? Sekaligus mungkin kroscek node dan point di m28 yang besok akan release; setelah disebutkan satu persatu, oke sebentar lagi ia datang ke Container. Setelah datang, barulah dibagi tugas perihal EI & Piping Support, saya ke Yard 2 dan kemudian yang lain, seperti: Pak Muhtadi dan Waldi menggurus perihal prepare realese di Yard 1. Oke.  Lalu teguh bagaimana? Saya sudah hubungi dia pagi-pagi, ia malah sc kan pesannya dengan asst manager bahwa ia masuk jam 9: hmm… padahal kemarin seakan gayanya hahuha eh lupa bahwa ia punya jadwal Latihan tinju. Halehem. Seperti yang lain, ya sudahlah.   Saya di yard 2, berjalan melalui selter yang mengerjakan handrail, yang ada lubangnya dan saya pun mengukur serta bertanya: bagaimana ini? Lagi-lagi, saya melihat bahwasanya pada handrail dikinclongkan grinda—saya sudah memprediksi bahwa hal itu dilakukan, memakan banyak waktu dan consumable, pasti—dan saya m

Evaluasi WQT Project

 Ada dua point yang perlu direvisi: 1. Report 2. Requirement QC Pertama, perlu memberikan report yang test hari ini: posisi, proses, dan total. Dan sore hari memberikan report hasil beserta notednya: etc, root reject total, cap reject dan total accepted. Serta accumalation total yang accepted dan reject sebelum diperiksa Class.. Semua itu diletakkan di grob QC, sehingga seluruh anggota mengetahui data-data tersebut. Bila ada pemeriksaan Class.. infokan juga, berapa yang reject dan berapa yang accepted, total dari visual. Contoh: Result visual class dari total 100 pcs, 90 acc dan 10 reject.  Kemudian, konfirmasi pihak NDT, berapa saja yang accepted dan berapa yang ACC. Data-data lalu di share di grob totalnya, diinfokan. Sehingga anggota QC terlebih dulu mengetahui data dari pihak QC, sebelum WE mengeluarkan data-data valid yang sign class. Contoh: Result NDT

Solid Bar-Bar Inspection

Beberapa hari ini saya di lapangan, 4 hari berjalan, saya dapati ini, bahwa kita sangat bar-bar di lapangan. hampir-hampir tak ada kontrol. saya melihat itu di proses kami. saya menyaksikan itu di tempat kami, m28.  Inspection kita sangat bar-bar. Solid kita sangat bar-bar. Apalagi solid kuning yang kita gunakan? sangat banyak. apa yang terjadi? Mengapa terjadi seperti ini? bagaimana Qualiti kita? seperti tak ada Quality. Bahkan inspection merah pun, sangat bar-bar.  apa saja yang mempengaruhi pola bar-bar ini? satu jadwal kita sangat padat: sangat padat, sehingga fit-up pun, tidak terjadi, diamati secara utuh... apa yang terjadi sesungguhnya di perusahaan kami?  saya kerap mendapatkan ini dari teman, "Quality disini, bullshit, yang ada kita itu Quality Progress." __ kemarin-kemarin, saya kerap mencoret pakai solid merah: sat-set-sat-set. apakah memang seperti ini? sebar-bar ini menjadi QC? Sepertinya saya akan ngobrol sama Client perihal ini, tolak ke bar-baran ini. dikejar

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya

Gambar
 Kami banyak bekerja menggunakan solid marker warna kuning, itulah QC. Kami QC pada satu project. Saya akan bercerita tentang orang-orang QC yang mengikuti project tersebut, mereka adalah tim. saya akan semaksimal mungkin menceritakan individu demi individu yang terlibat di dalamnya... hmm... sebaiknya saya akan memulai dari Manager QC-- secara faktual manager QC tidak begitu terlibat secara individu pada qc lapangan, wajar saja; keterlibatan dia pada Assisten, manager project, dan leader QC, sehingga perlu di Skip (apakah kurang penting perannya? bukan begitu, cara menilainya susah, karena saya sendiri tidak begitu terlibat komunikasi dengannya; tentu saja yang komunikasi adalah bagian-bagian dibawahnya. tepatnya, bukan setara untuk dibicarakan). Bagaimana yang lain? atasan-atasan QC ini: secara umum saja disebutkan, bahwa mereka tidak meledak-ledak dalam berkata-kata, dalam perintah, berpikir tenang, namun secara umum berkarakter yang: ehmm sedikit bicara, banyak wibawa dan berkharis

Proses test

Saya menjadi inspector di welder test. Hampir sejak masuk sampai sekarang, saya terlibat banyak pada welder test. Awalnya di welding school, beberapa hari ini, saya test di tempat pelatihan. Saya bicara dulu di welding school apa saja yang saya lakukan: Ketika pagi tiba, saya datang untuk brefing, menjelaskan defect dan aturan. 

Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri

Gambar
  Saudara kita saat ini masih bekerja dalam rangka praktek dari pelatihan weldernya. Jadi saat ini ia bekerja (tentu saja dalam rangka melanyahkan pelatihannya itu) sebagai tukang las. Tukang las Bahasa inggrisnya, welder. Ia menjadi welder. Bekerja di kapal. Tepatnya pembuatan kapal. Nah Bahasa lainnya, bekerja di galangan. Galangan adalah tempat untuk mengerjakan kapal yang berkolasi di bibir Pantai. Status kerjanya ikut Perusahaan, tapi ia ikut pada subcontractor. Contoh, saya dulu bekerja di subcontracktor, nah sekarang bekerja di maincontractor. Secara upah, ia dihitung Borongan. Borongan adalah system mengerjakan sesuatu yang akan dibayar kalau sudah selesai. Missal, ia mengerjakan kapal: nah kapal itu banyak bagiannya, ada kepala, tubuh, ekor. Nah ia mengerjakan kepala. Nantinya akan diupah kalau kepala itu selesai. Upahnya gimana? Upahnya tergantung si pemborong itu memberi atau perjanjiannya. Contoh: kepala. Kepala itu dihargai 5 juta, maka tinggal dibagi berapa welder itu. Ka

Welder test di tempat training, tempat biasa untuk training para welder

Gambar
Saya diberi kesempatan untuk mejaga welder test di luar Perusahaan. Saya tentu terima, tanpa ada protes sedikit pun, toh pekerjaannya sama; statusnya sama, tak masalah. Ini hanya berbeda tempat saja. Saya pun handover dari QC sebelumnya, yang lebih-lebih, sebelumnya QC itu pernah saya anjuran sebagaimana saya terapkan di welder school Perusahaan, yakni cek root. Cek root itu adalah cara kami menyeleksi welder; mana welder yang berpengalaman dan mana welder yang kurang jauh berpengalaman. Secara teknis lapangan saya tidak masalah, namun karena disini peraturan lebih tertata, saya jadi belajar banyak hal, titik pointnya adalah kelangsungan visual dan kirim kabar ke berbagai tempat, pembuatan report. Ini hal yang menarik. Pembuatan report, jadi dari hari ke hari saya membuat report. Itulah tambahan job saya di sini. Di welding school, saya sudah sibuk, tepatnya menyibukkan diri untuk sering berkeliling kepada para welder; disini, selain report saya pun masih bersikap yang sama sebagai

Bekerja di Tempat Baru

  Kami masih membutuhkan banyak welder, kami berusaha mereckrut banyak anggota. Kami mempunyai jadwal yang padat untuk seleksi anggota baru. Begini ceritanya: Semenjak saya menerapkan timer 3 hour untuk test—sejak itu, mulai menjadi issue buat welding Engginer, dan tentunya banyak pihak yang lain yang mengetahui (mendengar desas-desus kabaru timer yang saya tetapkan). Alasan saya menetapkan waktu adalah satu, para anggota baru (calon welder) terlalu bersantai untuk test. Saya melihat mereka tidak seserius itu untuk melakukan test. Serius dalam artian tidak bersungguh-sugguh menghargai waktu, padahal mereka test. Saya banyak melihat orang-orang test itu suka sekali istirahat, yakni merokok, dikit-dikit merokok, saya sebal, saya gondok. Batinnya berkata, “test kok malah bersantai merokok.” Selain itu, karena waktu tidak dibatasi mereka membuat celah dan ada celah untuk dibantu orang lain, saya menolak keras hal itu. Saya menolak keras adanya ceating atau joki, test. Dengan menerapk