Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri

 

Saudara kita saat ini masih bekerja dalam rangka praktek dari pelatihan weldernya. Jadi saat ini ia bekerja (tentu saja dalam rangka melanyahkan pelatihannya itu) sebagai tukang las. Tukang las Bahasa inggrisnya, welder. Ia menjadi welder. Bekerja di kapal. Tepatnya pembuatan kapal. Nah Bahasa lainnya, bekerja di galangan. Galangan adalah tempat untuk mengerjakan kapal yang berkolasi di bibir Pantai. Status kerjanya ikut Perusahaan, tapi ia ikut pada subcontractor. Contoh, saya dulu bekerja di subcontracktor, nah sekarang bekerja di maincontractor. Secara upah, ia dihitung Borongan. Borongan adalah system mengerjakan sesuatu yang akan dibayar kalau sudah selesai. Missal, ia mengerjakan kapal: nah kapal itu banyak bagiannya, ada kepala, tubuh, ekor. Nah ia mengerjakan kepala. Nantinya akan diupah kalau kepala itu selesai. Upahnya gimana? Upahnya tergantung si pemborong itu memberi atau perjanjiannya. Contoh: kepala. Kepala itu dihargai 5 juta, maka tinggal dibagi berapa welder itu. Kalau 5 welder, ya satu jutaan. Waktunya ya semakin cepat lebih baik. Begitulah kira-kira kerja Borongan. Sama seperti pada umumnya, tatkala orang mengerjakan proyek-proyek bangunan.



Kronologi pertemuan

Saya sudah resah ingin bertemu saudara saya dari pihak istri. Rasanya ingin bertemu saja. Selain itu, dulu kita sebenarnya satu pondok. Satu pondok iya, tapi ya, tidak akrab sih, tidak akrab selayaknya kita satu kampung. Tidak akrab selayaknya saya mengikuti dia. Tentu saja, awal-awal saya dibantu olehnya, dibantu mencarikan tempat makan, tidur ditempatnya, dan lain sebagianya; dahulu kan pondok masih liburan, tapi ya itu, tepatnya kami tidak akrablah, sekedarnya saja; entah saya yang menyikapinya begitu, atau ia yang menyikapinya begitu; pendek kata, kami tidak akrab dan tidak dekatlah. Just say helo saja. Just saya, kita kenal. Just say, kita sama-sama dari desa yang sama. Hanya itu. berkata-kata pun minim, minim sekali selayaknya teman. Saya merasa sih diabaikan. Halah. Tapi hari ini berbeda, ia saudara saya. Ia jatuhnya menjadi sepupu dekat saya (tentu dari istri saya). Batin saya merespon deras ingin menjumpainya. Entahlah apa yang akan saya katakan. Pokoknya ketemu. Karena posisinya saya di batama.

Kadang yang menjadi aneh adalah mengapa ia tidak mengabari saya padahal tahu bahwa posisi saya di batam. Minimalnya ketemulah, walau walau walau. Semakin aneh karena saya tau dari sepupu saya yang datang. Itu yang lebih aneh. Pikir saya, minimalnya mengabarilah. Hanya itu, tapi ya tak masalah lah. Waktu sudah berlalu, tak perlu dipikirkan lebih.

Karena ia saudara, saya harus mendatangi. Maka, sepulang kerja, saya konfirmasi dia. Kita ketemuan, di warung kopi. Saya langsung mendatangi tempat terdekat ia tinggal. Saya taulah dikit, selain itu juga buka google map. Toh jaraknya tidak jauh-jauh amat. Saya tunggu ia di warung makan. Kita beli makan dan ngopi. Kita ngobrol sampai malam.

Saya tanya, “jadi ceritamu bagaimana?”

Ia menceritakan bahwa ia ikut pelatihan welder, yang nantinya akan di tes korea. ia ikut pelatihan, dan tempat pelatihan itu nantinya merekomendasikan untuk test ke korea. nantinya ya.. jadi, sebelum sampai nantinya, maka harus “menjalani” belajar welder. Nah di galangan itulah ia belajar praktek las. Karena nantinya di korea akan begitu juga, yakni membuat kapal. Waktunya kapan? Tunggu… katanya, satu bulan lagi test. Tapi entahlah… untuk biaya? Saya tidak tanya secara mendetail, tapi saya melihat brosurnya itu. katanya sih, masihlah di batam sekitaran 3 bulanan lagi. Setelah test menunggu ini-itu. dan untuk sementara, Angkatan welder, belum diberangkatkan. Yang baru diberangkatkan adalah Angkatan fitter. Fitter adalah orang yang memasang besi sebelum di lakukan pengelasan. Jadi, katakanya lagi, setelah fitter itu selesai memasang, barulah welder itu diberangkatkan.

Oh begitu… saya mengangguk-anggukkan ceritanya.

Lalu ia menceritakan tentang pengalamannya sebagai welder. Menjadi tukang las di kapal. Dengan suasan tepi Pantai dan panas yang jepret. Apalagi posisinya di dalam tanki kapal. Tanki kapal adalah lokas dimana plate-plate itu di las. Tadi kan di “kepala” nah di dalam kepala itu ada kerangka-kerangka yang perlu di las. Nah disitulah ia bekerja. Kadang di dalam tanki, kadang di luar dan kadang di atas. Saya sudah terbiasa seperti itu. saya juga menceritakan tentang pengalaman kerja di kapal. Tentang pencacatan orang-orang yang mengerjakan, tentang memotret orang-orang yang mengerjakan, juga menghitung perihal sesuatu yang dikerjakan. Pokoknya menceritakan tentang kapal.

“Panas, kayak di open pembuatan kue,” katanya. Saat kutanya bagaimana respon istrimu. Ya wajar, karena uap dari api las. Apalagi ditempat tertutup, sekali pun sudah menggunakan kipas-angin (blower) tetap saja panas, karena ruangannya pengap. Saya menyuportnya, menyatakan, memang begitulah orang-orang bekerja di kapal. Begitulah orang-orang di kapal. Saya juga begitu, dari atas sampai bawah, ke depan dan ke belakang. Dan tentu saja ia mencertiakan tentang pengalamannya menjadi juru las. Saya menyambutnya, saya tentu mengerti itu, jelas mengerti itu; karena hari-hari saya mejadi haha teman2 saya mengatakan, “Kepala sekolah”, karena hari-hari di welding school, sehingga saya mengerti banyak hal proses perihal welder dan pelaksanaannya secara komplit dan sempurna (tapi ya kurang sempurna, tapi perlahan-lahan saya berusaha untuk menjadi sempurna. Saya mengerti welding prosedur classification, saya memberi arahan orang-orang yang akan tes, dan saya penjaga tes orang-orang welder itu. shearinglah saya sedikit perihal itu. tapi saya tidak mengatakan bahwa statusnya saya pengawas welder dan saya menjaga welder test. Saya hanya memberi kisi-kisinya, kelak ia akan menyadari posisi saya itu, perlahan-lahan, ia akan mengerti tentang posisi saya itu.

Kami ngobrol banyak perihal kerja. dan itu sampai jam 12 malam. Saya merasa akrab dengannya. Saya merasa baru kali akrab dengannya. Enak juga menjadi teman, eh menjadi saudara. Dulu, tidak. Sekarang akrab. Orangnya enak, tahan banting, dan terbuka. Harusnya dulu begitu, tapi ya sudahlah, sekarang ia saudara. Ia bertanya barelang, oke kapan-kapan kita atur waktu untuk jalan-jalan; saya akan mengajaknya jalan-jalan ke batam. Oke…

 

2023

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi EI & Piping Support

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya