Bekerja di Tempat Baru

 Kami masih membutuhkan banyak welder, kami berusaha mereckrut banyak anggota. Kami mempunyai jadwal yang padat untuk seleksi anggota baru.

Begini ceritanya:

Semenjak saya menerapkan timer 3 hour untuk test—sejak itu, mulai menjadi issue buat welding Engginer, dan tentunya banyak pihak yang lain yang mengetahui (mendengar desas-desus kabaru timer yang saya tetapkan). Alasan saya menetapkan waktu adalah satu, para anggota baru (calon welder) terlalu bersantai untuk test. Saya melihat mereka tidak seserius itu untuk melakukan test. Serius dalam artian tidak bersungguh-sugguh menghargai waktu, padahal mereka test. Saya banyak melihat orang-orang test itu suka sekali istirahat, yakni merokok, dikit-dikit merokok, saya sebal, saya gondok. Batinnya berkata, “test kok malah bersantai merokok.”

Selain itu, karena waktu tidak dibatasi mereka membuat celah dan ada celah untuk dibantu orang lain, saya menolak keras hal itu. Saya menolak keras adanya ceating atau joki, test. Dengan menerapkan waktu, mereka mulai berpikir keras dan berusaha keras menyelesaikan tugasnya menurut waktunya.

Kembali ke timer.

Issue tentang timer sudah didengar—padahal aktualnya di lapangan, lebih dari 3 jam, 2 pcs selesai juga sampai jam setengah 6, tepatnya timer yang saya tetapkan belum clear, belum berjalan seperti yang saya harapkan—eh kemudian, pihak engginer menetapkan 2 shift. Alasannya karena mendengar waktu yang saya berikan itu. Dan alasan engginer menerapkan 2 shift, karena mereka diburu oleh management untuk menambahkan quantity welder, sehingga engginer menerapkan 2 shift: apakah efisien? Awalnya kurang, tapi minimal dari itu, bisa menambahkan durasi waktu untuk pengetesan dan memungkinkan untuk mendapatkan tambahkan personal test tiap harinya, walau sedikit yang bagus hasilnya. Tapi ada kemungkinan.

Dibuatlah 2 shift. Sebelumnya belum, hanya menggunakan 1 shift, tapi jumlah diperbanyak. Dan saya pun sudah menerapkan cek root dan fail atau tidaknya, sehingga dari itu terjadinya kamar kosong. Pihak management pusat kurang sepakat kalau terjadi kamar kosong, dari situlah setiap hari, semakin banyak list yang akan masuk. Sungguh sibuk memang di welding school beberapa hari ini.

1 shift kewalahan, dibuatlah 2 shift: jadilah saya sampai malam, karena saya perlu untuk cek rootnya; selain itu, pihak thriparty (Class) tidak menyetujui kalau test sampai malam tanpa diawasi oleh QC, jadilah saya lembur untuk perihal test. Dan saya semakin hari, semakin tidak bisa berpolah dari welding school kecuali ngurusi welder test. Karena, hari demi hari saya menerapkan aturan demi aturan, bertahap, seperti ini:

1.       Saya menolak cheating

2.       Saya menolak orang yang bukan test masuk

3.       Saya mengusir orang-orang test

4.       QC tidak boleh dirayu-rayu untuk mengambil keputusan

5.       QC cek Root, kalau gagal, gagal.

6.       Kalau ketahuan cheting, fail

7.       Tidak boleh menggrinda nama yang sudah dituliskan

8.       Nama yang dituliskan berbeda, fail.

Dan seterusnya. Hingga kemudian, disuatu malam yang lain, ketika project kami test ditempat lain, saya infokan peraturan di welding school ke sana. Disana, yakni ditempat baru, saya memulai kehidupan yang baru, yakni sebagai QC Client. Tantangan yang baru dan ilmu yang baru, lokasi yang baru, dan relasi yang baru.

2023

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi EI & Piping Support

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya

Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri