Mulai semangat lagi Belajar untuk lebih baik

Sejak saya tidak bisa menandatangi dokument, sejak itulah saya ingin segera menuntaskan syarat sah untuk bisa mendatangi dokument. Syaratnya belajar. Saya memang tidak mengakui bahwa saya masih point o, karena sebelum mengakui, saya sudah mendengar sentimen-sentimen perihal point o; terkesan direndahkan dan disorot. Siapa yang menyorot? tentu teman sekontainer saya juga, tidak semua, tapi mula-mula begitu--saya enggan merasakan sorotan itu ke saya. oke pada satu sisi saya sudah disorot, mungkin pada sisi lain, saya enggan disorot, apalagi soal status point. tidak enak sekali mendengarnya. Teman saya, sebenarnya bukan teman-teman amat, karena sering lewat dan berpapas, kebetulan warna baju sama, jadilah tau. saya mendengar kisahnya menurut teman, bahwa ia baru saja menyelesaikan point 1 nya. dia menjadi sorotan yang lain karena point ilegalnya. teman saya dari mana? tentu saja dari teman yang lain. pada kesempatan yang lain, di kontainer, saya mendengar letupan teman juga yang kesannya merendahkan point o--bukan merendahkan, tapi seakan bahwa dirinya levelnya diatasnya; perlakuan sikap dan sudut pandang itulah yang saya tidak suka. apalagi saat awal-awal saya ke lapangan, qc subcont langsung menanyakan perihal status point saya; mungkin ia memang meragukan kualitasku, sangat meragukan, hingga kemudian terceluplah pertanyaan itu. dari itu, saya menjaga jarak darinya untuk berbicara--saya kurang suka sudut pandang ia menilai. saya tau, bahwa ia berpengalaman dan lancar, tapi saya kurang suka sudut pandangnya. apalagi terkesan memburu-buru saya--beberapa hari itu saya merasa diburu dia. belum itu, satunya juga begitu. pikiran saya, wajar, mereka masih muda, tapi saya merasa mereka kurang menghargai saya sebagai main cont: yah ini antara mereka mulai menyadari bahwa saya kurang paham terhadap pekerjaan atau sikapku yang tidak tegas kepadanya. Tapi ya tidak sebaiknya ia bersikap seperti itu; seandainya kemarin saya paham benar alurnya, maka saya akan memburu dia untuk segera membuat report, segera, segera, segara--saya mau memberi pelajaran atau mengingatkan bahwa pola pemburuan itu tidak baik untuk kita; harusnya kita saling support dan mendukung. seandainya kemarin saya paham, saya akan berkata, "pekerjaanmu hampir selesai, belum divisual, nanti nunggu Nde lagi, maka segeralah dibuat request untuk visual itu. cicil saja, satu hari 4 atau 3 pcs. atau 2, agar nantinya, kamu tidak mmburu-buru kami dengan cara uprek dan itu sampai ke petinggi-petinggi saya. marilah kita saling menjaga." 

Kasus kemarin yang menumpuk untuk NDE sesungguhnya itu kurangnya saya memfolow up pekerjaan mereka, sehingga yang terjadi menumpuk untuk NDE. Karena menumpuk, ia melapor kepada petingginya, lalu petingginya memburu petinggi kami dampaknya anggota kami, NDE meresa kocar-kacir karena terkejut, selain itu, saya juga yang terkejutae

Syaratnya belajar. Ternyata, dari membuka soal-soal itu, cling, seakan makwuz langsung terngiang welding school. Mak wus sekelibat saya bisa menjawab soal-soal itu, tidak semuanya, melainkan ada yang jawabannya benar. selain itu, saya semakin mengerti tentang banyak hal. seperti mengingat ulang defect-defect. 

Saya tulis secara manual, selanjutnya saya mendengarkan penjelasannya. mak wus, ternyata begini:



1. Membahas tentang soal tentang ketangguhan weldingan. 2. yang terlihat pada defect lack of sidewall fusion. 3. tentnga prinspi mendasar guna welder test.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi EI & Piping Support

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya

Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri