Inspector di Welding Schooll

Dikabarkan untuk sementara dari lokasi yang berbeda, katanya, inspector yang baru, belum satu bulan ini menjaga, besok mau kembali ke lapangan, tidak menjaga welding schooll.



Setelah pulang, saya meyempatkan untuk menjenguk lokasi test di luar. saya mendatangi tempat tersebut. saya meminjam helm dan Cek welder test hari ini, tentu sambil mengambil foto orang-orang test. sebelum itu, saya mendatangi fasilitinya, orang-orang yang ada, awalnya saya permisi--itu terjadi karena saya menelpon pengaja test, eh gak diangkat-- lalu tanya-tanya, barulah saya cek, dan ditemani oleh mandor mereka. ke ruangan test. "ini kenapa?" tanyaku. Batinku-- wih kayaknya saya mulai ketulan class benar. mulai gaya jalan, gaya cek. "Kenapa dilanjutkan?" tanyaku pada petugas, karena disana sudah tertera root fail. "Tidak bisa." "mana hasilnya?" tanyaku. "Belum ada yang selesai, itu fail yang selesai," katanya. saya lihat-lihat yang di meja. hmm... qc disini lumayan ketat juga, banyak yang fail, saya pikir haha dia pusing juga mau memberi keputasan fail atau tidak, seperti saya, masak dari sepersekian test tak ada yang acc? akhirnya dipilihlah satu atau dua yang acc, yang lain fail. itu pun masih bernilai fail, secara aktual. hahahaha 

setelah cek-cek. saya jalan menuju pulang, eh ditemani petugas. disinilah saya sedikit berbeda dengan class, ada pembicaraan perihal proses dan perihal projeck, serta membicarakan banyak yang fail ya (ini mungkin menggali informasi, sekaligus saya menasihati para welder. halah, atau cara lain agar saya semakin memahami perihal apa yang saya sampaikan). nah petugas itu bercerita, bahwa tadi ada proses pengelasan yang itu tidak sesuai dengan posisinya, si qc kena marah karena posisi--mungkin alasan itulah si qc mau kerja di lapangan. hahahaha sudah terkena mental dia. saya sebenarnya sering, tapi dari hal begini, saya belajar memperketat aturan dan perlahan saya membuat aturan.

akhirnya, saya menunggu mereka sampai selesai, yakni sekitar jam 10 kurang mereka selesai. saya tanyakan welder2 itu, sebagian welder yang tersisa itu: apakah selesai? ada yang menjawab selesai, ada yang mejawab, belum rezekinya. ada yang menjawab, tidak selesai. ada yang bercerita, karena masih panas, capingannya meleleh. 

saya memegang tang las dulu, waktu smk, dulu sekali, kala itu masih las manual, dan kala itu bola mata memerah dan susah terpejam, seluruh anak-anak begitu, sekarang sudah terbiasa, karena hari-hari harus menggunakan kacamata. dari inilah kadang saya ingin mengambil kursus las, untuk mengerti perasaan-perasaan itu dan proses-proses itu secara langsung, namun ternyata, perlahan-lahan saya menyadari itu;

inilah mengapa saya menyadari bahwa dasar ilmu pengetahuan tidak bersumber pada pengalaman saja (empirisme), melainkan adanya rasionalitas. rasionalitas tidak mengutamakan perihal pengalaman. namun dari pengalaman yang lain, meresap menjadi ilmu. 

welder itu bercerita, "karena masih panas, dicaping jadi meleleh, Pak."

dari itulah, besok saya perlu menerapkan aturan baru, yakni, selesai ngeroot 3G ACC, diizinkan untuk mengeroot 4 G. agar menghindari terjadi kepanasan saat pembuatan capingan. ini kelak yang akan saya terapkan. selain itu, rencana saya, memberitahu defect yang umum kami rejectkan:

1. parit weldingan

2. underfiil

3. reconferment, tinggi capingan

4. tidak full weldingan

kembali ke inspector welding schooll

menjadi inspector di welding school memang kalau dipikir harus kebal mental. berani dan tegas, itu yang diperlukan, tentu saja yang mendidik dan bersahabat; karena berada disana banyak waktu, tentu tidak bisa bercakap-cakap lebih, lebih menutup diri. kebal mental kepada client dan juga para welder. satu dua si welder merayu, pasti. satu dua welder melobi. begitu juga foreman, begitu juga supervisor, atau teman yang melobi. banyak yang melobi. itulah mengapa seorang inspector harus mempunyai sikap yang lebih. saya mendapati dua hal, satu sebagai orang sinis dan kedua sebagiaan orang respect. banyak yang mana: setengah-setengahlah, tapi tetap saja, banyak yang tidak suka. dari itu, harus tetap fokus pada tugas utama, yakni menjadi inspector yang standar inspector. tidak murah hati, tidak juga teramat kejam menilai. lidah inspector itu sakti. haha tapi dari sakti itu, dampaknya ya tidak enak hati. abaikan itu. yang pasti, berusaha menjadi maksimal yang terbaik, khususnya untuk departemannya, bukan tentang departeman2 yang lain, melainkan departeman quality. dan dia, mungkin besok akan kembali ke lokasi kerja, di welding school, itu hanya sedikit, saya sudah berulang-ulang yang darinya mulai membentuk kepridian yang lain dari sisi saya, tentu saja ini: melihat secara perfect dan sering menegur orang. pikir saya, sesekali saya perlu cek di lapangan bagaimana actualnya para welder itu di lapangan. hmm...

2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi EI & Piping Support

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya

Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri