Apa yang saya dapatkan sejauh ini selama di welding scholl?
Pertama, bola mata saya semakin paham mana yang defect dan mana yang bukan. Defect bagi saya sudah menjadi kebiasaan. Saya mencermati, paling banter incomplete penetration pada root dan underfill pada capingan weldingan. Setiap pagi saya selalu memberi intruksi point-point yang saya sampaikan kepada para peserta, minim secara teknikal melainkan pada aturan saat pengerjaan dan memberi kisi-kisi seperti ini: root makimal pada 2 mm dan capingan maksimal 3 mm, full weld, run off weldingan, dan saya menolak adanya cheating.
Kedua, saya semakin hari semakin sibuk di welding school
karena Perusahaan memerlukan banyak welder. Kesibukan di welding school pagi-pagi
ialah brefing sejenak, mengingat aturan. Kedua, cek root mana yang sudah dan
mana yang belum. Kesibukan yang lain adalah control orang-orang welding. Saya belum
begitu mengamati perihal mesin dan laju mesin serta timer mereka; ini tentu
kekurangannya. Sejauh ini mengamati masih secara teknikal mereka test dalam
kondisi yang bersih dan tidak dibantu yang lain. Saya kurang menjelaskan
perihal Welder Prosedur Spesification (WPS)—Next saya akan memajang WPS jelas-jelas
di papan sebelum mereka fit-up, agar mereka mengerti tentang itu.
Ketiga, saya sibuk untuk visual root, cek root mereka yang
sudah jalan. Mereka selesai root, maka saya mengecek apakah bisa melanjutkan
atau tidak. Itu keputusan saya. Yang gagal di root yakni incomplete penetration
welding. Ini terjadi kepada banyak peserta; banyak peserta jadinya waktu saya tersita
banyak di welding school. Pertama, cek root yang banyak, dan control man power
yang banyak. Hmm ini terkesan point-pointnya saja; terkesan simple, aktualnya
itu lebih banyak, saya penting mengurai lebih banyak dari itu. Next tiap hari
saya akan update status harian.
Komentar
Posting Komentar