Welding School, Release Material and Dimentional Test

Android tersilent, sejak magrib, lupa menghidupkan nada dering. Tidur pun kemalaman, hampir jam 12 malam. Saya butuh belajar lebih banyak. Butuh belajar lebih memahami tentang pekerjaan. Saya mulai menyalin petunjuk (ada beberapa berkas yang akan saya ketik ulang; seperti standar code, berkas dari owner: perihal before, during, dan after pekerjaan.), belum banyak halaman yang saya ketik, sebab membaca sekaligus mengetik. Saya ingin mengetahui sekaligus memahami penuh apa yang saya kerjakan. --saya mengetik pada bagian petunjuk fit-up dan inspeksi visual setelah pengerjaan. Berbahasa inggris: saya pun menjumpai istilah yang sering digunakan, yakni shall, bermakna sebaiknya (future tense), selain itu, saya juga mencari istilah yang berarti: do. Bermakna melakukan atau mengerjakan. 

Saya belum sepenuhnya mengerti tentang fit-up. Saya belum mengikuti proses yang disebut fit-up itu. Oke... besok saya akan ikut Pak Ali untuk proses fit-up. Sejauh ini, Pak Ali belum bertanya pada saya dan kepo tentang saya lebih; saya masih merahasiakan diri. Saya pun pada dasarnya tidak membukaan diri kecuali orang yang layak kubukakan perihal diri; sejauh ini saya bagi sebagian orang memang secred: bahkan salary di perusahaan sebelumnya, sangat² secred, SPV pun tak tahu kebenarannya. Selain itu, pekerjaan saya pun adalah sesuatu yang saya sembunyikan, sekali pun orang lain serupa, saya sembunyikan. Tak ada yang tau --kecuali orang yang berhak tau-- bahwa saya menghitung anggaran. Tak ada yang tau, kalau saya menghitung keuangan atau pendapatan perusahaan. Secred bagiku sudah menjadi hal yang biasa, dan kali pun sama; secred bagi mereka yang tidak berhak mengetahui.

Proses memahami pekerjaan itu, sampai malam, sampai jam 12 kurang, saya kembali ke kamar. Paginya, kesiangan--gagal joging bersama pasangan. Rasa ngantuk pagi hari menguak, sehingga setelah solat, tidur sejenak. Hari sabtu agak kesiangan, tetap saja sampai office jam 8 kurang 15 menit. Tidak lambat-lambat amat.

Paginya, saya mengunjungi sekali lagi ke welding schooll; menuliskan sesuatu yang saya setujui dan tidak saya setujui. Saya visual hasil weldingan sekali lagi, ternyata tidak sebentar, sampai juga jam 10 pagi selesai, itu pun tidak semua saya beri tanda; ada sebagian yang belum saya beri tanda. Tepat di hari ini, saya menyadari dan teringat perihal test 3 point 0, bahwa saya perlu menuliskan apa-apa saja yang defect dan alasan saya mendefectkan.. ternyata, kalau dibuat seperti akan memerlukan waktu yang lama dan saya butuh lembaran yang banyak. Itulah mengapa, saya mencoret mempunyai alasan. Sehingga kalau ditanya saya akan mengetahui kenapa dan kenapa. Nantinya, kalau sudah dilapangan saya akan menyadari proses itu.

Release Node

Dan saya kembali lagi, ke project no 04. Saya ikut mereleasekan barang yang kedua kalinya. Material itu bernama node, diperiksa bersama owner: diukur dimensionalnya, dilihatnya node itu perlahan-lahan, diraba-raba dan dicoret; ditandai mana-mana yang perlu di grinda dan di tambahkan welding. Setiap material harus lolos dari defect (cacat) material, dan harus tumpul pada bagian material. Marker owner bewarna merah. Prosesnya begini: barang itu sudah selesai dikerjakan, lalu kami mengundang owner untuk inspek. Mengundang owner melalui WA. Sebelum itu, alurnya begini: Pak Salam menghubungi QC Yard untuk final inspect, kemudian setelah inspek barulah QC yard mengundang Owner. Kenyataanya: barang itu belum selesai diperiksa QC yard, tapi menjelang selesai, mereka mengundang QC yard, barang sudah siap, lalu QC yard mengundang Owner. Ini mungkin kebiasaan Pak Ali dengan Pak Salam, begitulah culturnya. Sejauh ini saya ikuti pola pergerakan Pak Ali, sekaligus "membaca" situasi dan kondisi lapangan. Bersamaan dengan itu, QC subcontlah yang menyiapkan berkas-berkas itu, jadi QC yard datang untuk memberi sign dan kemudian Owner.

Dimensional Check

Habis makan siang, diajak untuk periksa dimensional oleh Pak Salam; besi berjenis H-beam telah dipotong. Pak Salam sudah menyiapkan berkasnya. Saya datang sebagai ID QC. Kami melangkah ke lokasi. Ia ambil berkas itu, yang sudah dimasukkan plastik. Ia mengeluarkan berkas itu. Meminta tolong kepada anggotanya untuk memegangkan ukurannya, saya pun memegang ukuran. Harusnya dia yang memegang ukuran, tapi karena saya belum begitu paham drawingnya, jadinya ia memegang drawingnya (belajar; saya akan meminta drawing itu pada instruktur, barang yang kemarin saya cek itu); ia pun merasa aman memegang itu, yang jelas, setelah pengukuran saya melihat mana drawingnya. Ada 11 list material, saya tidak hafal nama2 listnya, perlu melihatnya bila menyalin disini, kami mengecek satu persatu. Hingga kemudian ada satu material yang ukurannya tidak sesuai, jauh dari kesesuiannya. Bila lebih 4 mm, its okey, bila lebih 5 mm its okey. Kalau kurang 2 mm, its okey, kalau kurang 3 mm its okey. Nanti saya akan membaca lebih lanjut perihal bagaimana kepastian ukuran ini: hari ini, saya mengikuti kebiasaan mereka. Pak Salam sudah berpengalaman perihal ini, saya mereview dan memastikan ulang.

"Nanti direvisi, Pak," kata Pak Salam.

Setelah itu, kami saya kembali lagi melihat kondisi welding school, melihat² sekali lagi perihal material yang sudah selesai dikerjakan. Nah, disana ada orang-orang test welding posisi 6 GR, disebutnya: six ge er. Bahan yang dilas adalah pipa. Penyambungan pipa yang berbeda bentuknya. Waktu hampir pukul 4 sore, saya pun pulang.


**

Kronologi:

1. Pagi saya ke welding scholl

2. Agak siang ikut release

3. Sebelum makan siang, cek DC

4. Setelah makan siang, yang itu agak sore, sebab sabtu ini, diajak makan siang di luar.

5. Setelah itu kembali ke welding schooll

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi EI & Piping Support

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya

Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri