Pengetahuan Welding Inspector

Istilah lain dari welding inspector adalah pengawas welding atau pengawas las-lasan.


Jabatan pengawas tentu dibutuhkan pengetahuan yang apa yang diawasi, memahami apa yang akan diawasi, ini hal yang lumrah ketika menjabat sebagai pengawas: manalah mungkin seorang pengawas tidak memahami apa yang diawasi, tentu harus paham, mulai dari sebab-musabab hingga sampai selesai apa yang diawasi, itulah tugas pengawas.

Ketika menjadi pengawas, tentu saja memiliki referensi apa yang diawasi, mempunyai dasar yang diawasi, dan mempunyai hak untuk menilai yang diawas, begitu pula seorang welding inspector. 

Ilmu dalam welding inspector dibagi menjadi 3 bagian, pertama sebelum pelaksanaan pengelasaan, kedua ketika berlangsungnya pengelasan dan seusai pengelasan. Pada pointnya selalu seperti itu, lalu muncul pertanyaan: mengapa ketika membaca-baca perihal welding inspector kesannya banyak hal yang penting dipelajari padahal prosesnya 3 itu? Jawabnya, bukan sekedar kesannya, melainkan begitulah kenyataan,  begitulah fakta yang terjadi, memang butuh banyak hal yang penting dipelajari. Namun, karena terkadang belajar yang tidak memiliki guru, maka menjadi kesan sangat banyak, sebab buku-buku atau tutorial yang terhubung dengan  welding inspector sangat banyak. Membutuhkan guru, atau pembimbing adalah cara untuk mengendalikan pemikiran agar terfokus pada apa yang dipelajari, tidak melenceng dan terlalu mendalam, melainkan kebutuhan-pengetahuan itu bertahap dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk memahami. 

Selain itu, menjadi welding inspector itu juga bertingkat, mulai dari pemula hingga yang senior, dan pada saat dilapangan, juga berlaku begitu: memang status sama-sama welding inspector namun jabatan dan posisi itu berbeda, begitu juga pengetahuan dan pemahaman. namun dalam kerja, tidak serta merta dikuatkan pada pengetahuan dan pemahaman, adanya juga penghormatan kepada orang yang lebih senior --biasanya yang senior itu sedikitnya akan memberi tips lebih mudah mempraktekkan ilmu dilapangan.


Tingkatan Welding Inspector


Biasanya penyebutan tingkatan dalam dunia kerja bisa juga dihitung dengan lama waktu ia berada di perusahaan dan usia personal. Anggap saja saya tidak menyeburkan supervisor welding inspector, sebab namanya supervisor sudah pasti ia menjadi orang dengan kuasa yang tertinggi pada departemen itu, para anggota berada dalam kontrolnya: anggota yang baik adalah ia yang mematuhi supervisornya, khususnya dalam hal kerja, dan bila supervisornya mengambil keputusan yang tidak tepat, maka berilah saran di tempat yang tidak ada anggota, dan jangan dibiarkan; sebab ini pekerjaan tim, bukan sekedar tanggung jawab supervisor, dan ingatlah seorang supervisor pun adalah manusia yang mempunyai keluputan juga. Dan kapan-kapan kita bicarakan lebih jauh perihal etika kerja di perusahaan, atau etika kerja secara professional. Dan kembali ke tingkatan welding inspector:

Pertama, lama waktu menjadi pilihan karena ia sudah lebih dulu mengenal lebih banyak personal orang-orang di perusahaan, dan kemungkinan (kok bisa sebab bila pun engkau yang lebih tua, bisa jadi pengalamannya lebih banyak) pengalaman kerja lebih lama. Hal ini terkoneksi dengan nomer dua, yakni usia. 

Bila ia menang lama-waktu di perusahaan dan usianya juga lebih tua, maka jelas ia menjadi orang yang dalam tingkatan, ditinggikan, sebab menang pengalaman dan lama waktu. Bila pun ada pendatang baru, yang itu lebih tua, tentu saja akan menghormati orang-orang yang terlebih dulu singgah di perusahaan. Alasannya, pekerjaan itu bukan hanya tentang profesional pengetahuan dan pengalaman, melainkan terkoneksi dengan personal. Terkoneksi dengan personal, pastinya terkoneksi secara kepribadian. dan tidak sedikit orang beralih kerja karena ketidak-nyamanan dalam interaksi sesama tim; bila ia bisa menahan, maka dalam setiap moment pertemuan, pastinya tidak seakrab selayaknya di rumah sendiri, karena berkesan seperti musuh. solusinya, harus berani meminta maaf agar lega hatinya. Bila si dia yang melakukan salah, ikhlaskan saja, biarlah waktu yang menilai. Tegur seperti yang lainnya, dan tetapkan fokus dalam pekerjaan.

Dan kita kembali ke pokok pengetahuan inspector:

Tiga tahap ini (sebelum, saat, dan sesudah) adalah kewajiban yang harus diketahui oleh welding inspector, sekali pun ketika kerja pada bagian cek material atau material control, namun harus mengerti ketotalitas pekerjaan sebagai Welding Inspector. Aneh sebenarnya apabila tidak mengetahui secara total, padahal setiap tahap ujian welding inspector selalu diajarkan perihal totalitas dari pekerjaan welding inspection, mungkin memang otaknya belum memahami, atau tipikal karakternya tidak mau lebih jauh mendalami sebelum benar2 menempati posisi yang lain, tapi jelas itu tidak baik. Maka mau tidak mau, seorang welding inspector harus punya map dalam pikirannya bahwa ia memahami alur kerja ssbagai welding inspector. 

Sebelum welding, adanya persiapan tentang berkas-berkas pendukung, sebagai acuan (referensi) untuk pemrosesan kegiatan, seperti spesifikasi material, welding prosedure, hingga welder kualifikasi. Atau penempatan posisi akan pengelasan. Semua itu harus sesuai prosedure. 

Begitu juga saat proses pengelasan, tetep dipantau --ini semestinya, namun secara pelaksanaan, pemantauan pengelasan ada pada petugas produksi departeman, dan petugas welding inspector mengecek ulang barang-barang juga memastikan bahwa consumble juga weldernya sudah siap. Lalu seusai pengelasan dilakukan, dilakukan pemeriksaan, dan seorang welding inspector, tentu membawa peralatan untuk memerika seperti marker, center, welding gauge, meteran, dan drawing, juga kertas kecil (ini tergantung siapa welding inspectornya) untuk mencatat temuan dari hasil las-lasan. 

Dan biasanya akan ditemukan defect (cacat) las, dan nantinya akan diperbaiki dan revisi. Nah revisi ini banyak tempat, makanya biasanya banyak drawing, karena memang setiap pelaksanaan dibubuhkan oleh drawing, dan orang-orang itu bekerja sesuai dengan drawing. begini alurnya: seorang engeneering membagikan drawing kepada para petugas, seperti departmen produksi dan departmen quality: lalu deperteman produksi mengeksekusi apa yang ada pada drawing dan seorang quality memastikan apa yang akan dikerjakan. Setelah selesai, departeman quality memeriksa dan hasil pemeriksaan dibagikan ke enggenering, lalu hasilnya itu (yang revisi) akan dibagikan lagi (seperti proses sebelumnya), sampai benar-benar sesuai dengan prosedure yang ditetapkan.

Ketika sudah sesuai dengan apa yang diprosedurekan, maka pekerjaan itu selesai. Dan apakah pekerjaan itu benar2 selesai? Jawabnya, pekerjaan dinyatakan selesai apabila project yang dikerjakan dinyatakan selesai, benar2 selesai.


2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi EI & Piping Support

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya

Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri