Introduction Painting (pengecetan)

Kalau dalam pekerjaan fabrikasi, pengecatan termasuk bagian yang paling akhir dilaksanakan. Ketika material sudah jadi, barulah di kerjakan pengecatan.

**

Beginilah kronologi ceritanya:

Baru saja, pagi-pagi, sebelum rapat per departemen dilaksanakan, seorang supervisor dari departement produksi ngobrol dengan supervisor painting bahwa drawing 401 (anggap saja itu namanya) hampir siap, maybe besok akan siap. Maka ketika rapat bagian painter akan dibicarakan kepada anggota, sehingga anggota mengetahui dan akan mempersiapkan diri, walau sebenarnya kemarin juga begitu, mengerjakan drawing 400, dan sebelumnya mengerjakan drawing 399, namun itulah tugas painter, selalu mengecat, mengecat lagi dan lagi. 

Lalu personel painter di bagi lokasi kerjanya. Si a disebelah sana, si b di arah laut, dan si c di sini, meeting pagi selesai, laksanakan. Bubar.

Dan para anggota menuju tempat tools dan equipment. Mereka mengambil alat keselamatannya. Membawa alat-alat seperti wreck (spana) dan cadangan neddlenya. Lalu mendorong pot (wadah cat) ke lokasi. Dan siap menunggu aba-aba foremannya untuk dilaksanakan. 

si foreman itu membaca gambar dan siap membuat report untuk dikerjakan; si foreman menjadi fasilitator untuk pekerjanya. Si foremanlah yang memberitahu cat mana yang digunakan. Si foreman itulah yang menjadi juru bicaranya. Termasuk yang berkoordinasi dengan orang elecrik untuk mengontrol kontak listrik.

Sementara itu, para petugas masih mempersiapkan alat-alat disekitar lokasi, mengudarkan gulungan hose (selang), dan memasang neddle (alat untuk mengeluarkan cat) untuk spray (semprot). Ketika listrik mulai dikontak, dari situ mulai bisa dikerjakan pengadukan cat (spesifikasi cat sudah dikabarkan oleh foreman; foreman dapat informasi dari supervisor. Dan foreman sering berhubungan dengan Qualty Control coat). Lalu, mulailah si painter mengecat dan satu orang (kadang 2 dua orang) menjaga pot (tempat wadah cat), dan satu lagi siap memberi kode sekaligus menarik/mengulur hose. Proses painting masih dilaksanakan.

Perlu diketahui, dalam perusahan (ini perlu tekankan) fabrikasi, bekerja adalah bekerjanya tim, bukan individual, walau pada dasarnya yang melakukan adalah individu, namun harus saling terkordinasi (saling berkomunikasi), tidak semua dikerjakan sendiri seperti bekerja di rumah tatkala mengecat tembok menjelang lebaran. Bekerja di perusahaan adalah bekerja secara terstrukture yang memiliki prosedure. Keberadaan prosedure (diadakan) karena memang adanya sistem. Sistem selalu terkoneksi dengan yang lain, begitu juga dengan painter.


Spesifikasi dan Ketebalan Pengecatan


Apakah seorang painter penting mengerti spesifikasi dari cat dan haruskah memahami ketebalan cat yang disemportkan? Kalo dikatakan penting, maka penting, seberapa penting? Tentu diwajibkan mengetahui. Tahunya dari mana? Tentu dari prosedure. Nah biasanya, yang sangat memahami itu adalah supervisor dan foreman, sebab merekalah yang terhubung dengan document dan drawing.


Seringnya, seorang painting menjalani apa-apa yang diperintahkan. Menjalani dan menggunakan barang yang disediakan. Just menggunakan yang sudah disediakan, wal hasil jenis spesifikasinya kurang mengetahui. Bila pun mengetahui, yang diketahui ialah tahapan pengecatan, seperti 3 tahap pengecatan untuk barang yang bersentuhan dengan air laut, bukan spesifikasinya; spesifikasi itu ada pada prosedure.


Dan tentang ketebalan, biasanya, ukuran utama adalah bahwa material (misal plate) telah rapi tertutup dengan cat, yang diulang 2 kali jalan, kalau 2 kali jalan belum rapat, maka 3 kali semprot untuk tempat yang kurang kena spray.

Namun dalam 3 tahap itu, tidak langsung di spray, terkoneksi dengan Quality Control (QC) coat, apakah QC coat sudah membolehkan melanjutkan? Artinya, setiap kali proses pengecatan, melaporkan QC, untuk pengecekan. 

Dan dalam perusahaan, apalagi perusahaan besar, proses pengecatan satu tahap tidak mak cling jadi butuh waktu yang tidak sedikit, apalagi timnya sedikit. Rumus kecepatan itu jarak dibagi waktu. sementara rumus waktu adalah jarak dibagi kecepatan. 

Anggap saja, setelah QC menganggap itu baik, maka proses pengecetan mulai ke tahap selanjutnya. 

Itu tadi kronologi dari perusahaan yang terstruktur aturan mainnya, namun adakalanya saat pelaksanaanya (dilapangan) tidak melulu seperti itu, kadang juga foreman tidak melihat drawing, kadang juga QC coat yang tidak memeriksa: apakah personil yang melakukan punya sertifikat coat? Apakah equipment sudah benar? Apakah sudah sesuai prosedure? Kadangkala tidak seperti itunya, namun semakin perusahaan itu ternama (yang mempunyai kualitas) dan besar, akan menerapkan prosedur. Dan secara menyeluruh, proses pengecetan seperti itu.

2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi EI & Piping Support

Solid Marker Yellow dan Karakter Orang2nya

Preparation For Test Welder Qualified ke Luar Negeri